Bedanya Sablon DTF dan DTG, Mau Cetak Teknik yang Mana?

bedanya Sablon dtf dan dtg

6 Perbedaan Sablon DTF dan DTG

Industri sablon digital kini semakin populer karena mampu mencetak desain dengan cepat dan detail. Dari sekian banyak metode modern, dua teknik yang paling sering dibicarakan adalah DTF (Direct to Film) dan DTG (Direct to Garment). Keduanya sama-sama menggunakan printer khusus, tetapi memiliki proses, hasil, serta keunggulan yang berbeda. Untuk memahami pilihan terbaik, mari kita bahas secara lengkap bedanya sablon DTF dan DTG.

Dunia sablon terus berkembang mengikuti kebutuhan industri fashion yang semakin kreatif. Konsumen kini tidak hanya mencari pakaian dengan desain menarik, tetapi juga menginginkan kualitas sablon yang tahan lama dan nyaman dipakai. Dari berbagai pilihan teknik cetak digital, dua metode yang sering menjadi perbincangan adalah DTF (Direct to Film) dan DTG (Direct to Garment). Banyak orang penasaran bedanya DTF dan DTG karena keduanya menawarkan kelebihan masing-masing.

1. Proses Cetak

DTF menggunakan film khusus sebagai media perantara. Desain dicetak ke film, lalu diberi bubuk perekat, dan dipindahkan ke kain menggunakan mesin press. Teknik ini membuat hasil sablon lebih tebal karena lapisan film menempel di atas permukaan kain.

DTG bekerja dengan cara menyemprotkan tinta langsung ke serat kain. Tinta menyerap ke dalam bahan sehingga hasilnya lebih lembut dan terlihat alami. Proses ini mirip dengan printer kertas, hanya saja medianya berupa kain.

2. Kualitas Warna

Sablon DTF menonjol dengan warna cerah dan solid. Hasil cetaknya terlihat lebih mengkilap, cocok untuk desain dengan banyak kombinasi warna tajam atau logo yang ingin tampil menonjol.

DTG justru unggul pada detail gradasi warna. Desain foto atau ilustrasi dengan detail kecil terlihat lebih halus dan natural. Warna DTG menyatu dengan kain, sehingga hasilnya terlihat seperti bagian asli dari bahan.

3. Ketahanan dan Perawatan

Hasil sablon DTF memiliki daya tahan lebih tinggi. Lapisan film dan perekat membuat desain lebih awet meski sering dicuci. Karena itu, banyak produsen memilih DTF untuk produksi massal seperti jersey atau kaos komunitas.

DTG membutuhkan perawatan ekstra. Jika proses curing kurang maksimal, tinta lebih mudah luntur. Namun, dengan perawatan yang benar, sablon DTG tetap bisa bertahan lama meski tidak sekuat DTF.

4. Tekstur pada Kain

DTF menciptakan lapisan sablon yang terasa sedikit tebal di atas kain. Meskipun tidak terlalu kaku, beberapa orang lebih suka tekstur lembut.

DTG menghasilkan sablon yang hampir tidak terasa saat disentuh. Hal ini membuat pemakai merasa lebih nyaman, terutama saat menggunakan kaos berbahan tipis.

5. Jenis Bahan

DTF lebih fleksibel karena dapat digunakan pada berbagai bahan, mulai dari katun, polyester, hingga kain campuran. Fleksibilitas ini membuat DTF sangat cocok untuk produsen dengan kebutuhan kain beragam.

DTG terbatas pada kain berbahan katun. Jika digunakan pada polyester atau kain sintetis, kualitas hasil cetak menurun. Karena itu, DTG lebih ideal untuk produksi kaos premium berbahan katun.

6. Biaya Produksi

Sablon DTF lebih hemat untuk produksi massal. Prosesnya cepat, efisien, dan cocok untuk mencetak banyak desain dengan ukuran berbeda.

Sebaliknya, sablon DTG lebih cocok untuk produksi satuan atau desain eksklusif. Biayanya lebih tinggi jika digunakan dalam jumlah besar, tetapi memberikan nilai lebih untuk hasil detail berkualitas.

Baca juga : “perbedaan sablon dtf vs dtg

Kesimpulan

Bedanya sablon DTF dan DTG terlihat jelas dari proses cetak, kualitas warna, daya tahan, tekstur, bahan, hingga biaya produksi. DTF lebih unggul untuk produksi massal, hasil awet, dan fleksibilitas bahan, sedangkan DTG lebih baik untuk detail halus, kenyamanan, dan desain eksklusif. Pilihan terbaik tergantung kebutuhan kamu, apakah ingin hasil praktis dan tahan lama, atau hasil natural dengan kualitas premium. lihat artikel-artikel lainnya di bisnisinstan.com

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *